Bab 1
Prosedur Audit Operasional Tabungan


Tabungan adalah simpanan dana pihak ketiga di bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati.
Tabungan bukan produk bank tetapi merupakan salah satu dari jenis dana sebagai modal usaha bank. Terhadap dana tabungan tersebut, bank dikenai kewajiban membayar bunga.
Saat ini beredar banyak jenis tabungan. Setiap bank seolah berlomba meluncurkan tabungan, bahkan ada bank yang meluncurkan hingga lima jenis tabungan. Namun pada dasarnya apa pun jenis tabungannya, proses penangannya sama, sejak pembukaan rekening sampai dengan penutupan rekening.
Oleh karenanya prosedur audit yang dibahas di dalam buku ini sifatnya umum, tidak menyebutkan jenis tabungannya secara spesifik. Satu lagi, prosedur ini berlaku pada aktifitas transaksi tabungan yang melibatkan teller.

A.      Pembukaan Rekening Tabungan
Syarat pembukaan rekening tabungan baru secara umum adalah sbb :
    Mengisi formulir tabungan
    Melampirkan photocopy identitas
    Untuk Perorangan : KTP/SIM/PASPORT/KIMS
    Untuk Perusahaan : KTP Pengurus/AD/SIUP/NPWP/ART
Secara garis besar, alur proses pembukaan rekening tabungan adalah sbb :
1.      Nasabah/ calon nasabah menghadap ke CS untuk mengisi formulir pembukaan tabungan
2.      CS menerima berkas pembukaan tabungan yang telah diisi oleh nasabah
Kriteria :
-    Pembuka rekening tabungan menghadap sendiri ke CS/ orang yang berhak
-    Membawa kartu identitas asli
-    Calon nasabah mengisi data identitas diri lengkap pada formulir pembukaan rekening
3.      CS memproses pembukaan rekening tabungan
Kriteria :
-    Nasabah dikenakan bea materai dan biaya administrasi pembukaan rekening tabungan (jika ada)
4.      CS menyerahkan berkas dokumen pembukaan tabungan ke CSO untuk mendapat approval
5.      CSO memberikan approval dan menuliskan nomor rekening tabungan baru, yang diperoleh dari sistem,  pada formulir pembukaan rekening tabungan.  
Kriteria :
-    Berkas dokumen pembukaan rekening yang diterima CSO lengkap
-    Biaya materai dan biaya administrasi telah dicantumkan di dalam formulir pembukaan tabungan (pembayaran biaya melalui teller).
6.      CSO mengembalikan berkas pembukaan tabungan kepada CS untuk diproses lebih lanjut.
7.      CS menerbitkan buku tabungan, mencetak nomor rekening pada buku tabungan, dan meminta  nasabah untuk menandatangani bagian dalam cover buku tabungan dengan invisible ink
Kriteria :
-    Nasabah menandatangani sendiri tandatangan invisible ink pada buku tabungan
-    Tarikan tandatangan invisible ink sama dengan tarikan tandatangan padakartu identitasnya
8.      CS menyerahkan berkas pembukaan rekening tabungan beserta dengan buku tabungannya kepada nasabah dan menahan copy formulir pembukaan rekening untuk arsip CS
ð  Selanjutnya nasabah menyetor sejumlah dana tabungan ke teller

Terhadap alur proses pembukaan rekening tersebut diatas, risiko yang ditengarai bakal timbul, kontrol yang relevan untuk mencegah insiden, serta prosedur audit terhadap aktifitas pembukaan rekening tabungan diatas antara lain sbb :

Risiko
Calon nasabah pembuka rekening tabungan bukan orang yang berhak
Kontrol
CS menerapkan prinsip ‘knowing your customer’ (KYC)  dengan meminta identitas diri calon nasabah : 
    mencocokkan kemiripan wajah calon nasabah dengan foto pada kartu identititas-nya
    kecocokan tarikan tandatangan antara kartu identitas dengan tandatangan pada formulir pembukaan rekening tabungan.
    Tidak termasuk dalam DPO (Daftar Pencarian Orang)
Tujuan Kontrol
Mencegah pencatutan nama seseorang oleh oknum untuk kepentingan transaksi illegal a.l : pencucian uang, teroris, dlsb
Prosedur Audit
Lakukan interview dan observasi on site kebiasaan CS di dalam menangani/ melayani nasabah
Tujuan Audit
Memastikan CS telah melaksanakan prinsip KYC sebelum memroses pembukaan rekening tabungan.


Risiko
Data identitas diri yang diisi pada formulir pembukaan rekening tabungan tidak lengkap
Kontrol-1
CS meminta kepada calon nasabah untuk melengkapi data pada formulir pembukaan rekening tabungan dan melakukan verifikasi.
Tujuan Kontrol
Mencegah mengelola rekening nasabah yang tidak teridentifikasi (misterius)
Kontrol-2
-    CSO memeriksa kembali :
·   kelengkapan data pada formulir pembukaan rekening tabungan
·   kecocokan data identitias nasabah dan nomor rekening antara data pada formulir dengan data di system
-    CSO melakukan verifikasi atas kecocokan dan kelengkapan data, sebelum membubuhkan tandatangan persetujuan pembukaan rekening tabungan baru
Tujuan Kontrol
Memastikan persyaratan pembukaan rekening tabungan lengkap
Kontrol-3
-    Verifikator pada akhir hari memeriksa laporan pembukaan rekening tabungan dan
·   memeriksa kelengkapan berkas pembukaan tabungan
·   mencocokkan identitas nasabah dengan copy kartu identitas terlampir
-    Memberikan tanda kesesuaian pada masing-masing record laporan
-    Memberikan paraf pada lembar laporan dan berkas pembukaan rekening tabungan sebagai bukti telah diperiksa
Tujuan Kontrol
Verifikator memastikan pembukaan rekening tabungan sesuai prosedur
Prosedur Audit
Dapatkan secara sampling berkas pembukaan rekening tabungan, periksa kelengkapan data dan pastikan CSO dan verifikator telah melakukan verifikasi validitas data calon nasabah ?
Tujuan Audit
Memastikan dual control antara CS, CSO, dan verifikator berfungsi efektif.


Risiko
Bea materai dan biaya pembukaan rekening tabungan (jika ada) tidak dibebankan kepada nasabah.
Kontrol-1
      CS mengiformasikan kepada nasabah atas bea materai dan biaya pembukaan rekening tabungan (jika ada) sebelum pembukaan rekening tabungan di proses
      CS menuliskan bea materai dan biaya pembukaan rekening pada formulir pembukaan rekening tabungan.
      CS memungut bea materai dan biaya pembukaan rekening tabungan (jika ada) sebelum memroses lebih lanjut.
Tujuan control
Mencegah kerugian dan hilangnya potensi pendapatan atas jasa bank
Kontrol-2
CSO memastikan  bea materai dan biaya lainnya (jika ada) telah dibebankan kepada nasabah
Tujuan Kontrol
Mencegah kerugian dan hilangnya pendapatan atas jasa bank
Prosedur Audit
Dapatkan secara sampling berkas pembukaan rekening tabungan, periksa apakah bea materai telah tercantum di dalam berkas ?
Tujuan Audit
Memastikan seluruh biaya pembukaan rekening telah dibebankan kepada nasabah untuk mencegah kerugian dan hilangnya pendapatan atas jasa bank


Risiko
Tarikan tandatangan invisible ink  pada  buku tabungan yang ditorehkan nasabah tidak sama dengan tarikan tandatangan pada kartu identitas.
Kontrol
Nasabah diminta latihan tandatangan pada kertas kosong sebelum tandatangan pada cover bagian dalam buku tabungan.
Tujuan Kontrol
Mencegah komplain nasabah di bekalang hari jika penarikannya ditolak akibat tarikan tandatangannya tidak sama antara pada buku tabungan dengan kuitansi penarikan dan atau paa kartu identitasnya.
Prosedur Audit
Dapatkan secara sampling berkas pembukaan rekening tabungan, periksa kesesuaian tandatangan nasabah pada kertas sampel tandatangan dengan tanda tangan pada copy kartu identitas nasabah dan formulir pembukaan rekening tabungan
Tujuan Audit
Memastikan proses pembukaan rekening tabungan sesuai dengan prosedur


B.        Penyetoran Dana Tabungan
Setoran dana tabungan dan biaya pembukaan rekening tabungan secara konvensional dilakukan melalui teller. Dengan semakin berkembangnya teknologi, penyetoran dana tabungan kini dapat juga dilakukan melalui cash collector machine atau mesin penerima setoran tunai. Selain itu penyetoran dana tabungan dapat juga dilakukan melalui transfer elektronik melalui electronic banking (ATM, internet banking, SMS/ mobile banking). Bukti transfer, yang dilengkapi dengan kode transaksi spesifik, merupakan bukti syah transaksi dan diakui validitasnya oleh bank.
Namun demikian tidak sedikit nasabah yang masih bersikukuh mempertahankan transaksi setor tarik melalui teller. Selain karena sebagian nasabah gagap teknologi, secara psikis nasabah lebih nyaman dengan adanya bukti validasi dan stempel bank.
Jika demikian, alur proses penyetoran dana tabungan melalui teller, secara umum sbb :
1.       Nasabah mengisi dan menyerahkan kuitansi setoran tabungan ke teller
2.       Teller menerima dan memeriksa kuitansi setoran tabungan
Kriteria :
-    Angka nominal yang tertulis pada kuitansi setoran harus sama dengan diskripsinya
3.       Teller menerima uang setoran tabungan
Kriteria :
-    Setoran dana tabungan diserahkan sendiri oleh pemilik rekening (atau menggunakan surat kuasa jika diwakilkan)
-    Mengenakan biaya setoran jika penyetor dana bukan pemilik rekening
-    Jumlah nominal uang yang disetor nasabah sama dengan yang tertulis pada kuitansi setoran
-    Uang yang diterima teller adalah uang asli dan utuh
-    Pemindahbukuan dapat dilaksanakan jika saldo rekening terdebet mencukupi kebutuhan
4.       Teller memosting dana yang disetor ke dalam sistem dan memalidasi kuitansi setoran
Kriteria :
-    Nilai nominal setoran yang diinput ke dalam sistem sama dengan nominal uang yang diterima dan sama dengan yang tertera pada kuitansi setoran
-    Setoran dana berupa cheque/ bilyet giro bank lain efektif setelah kliring sukses
5.       Teller menyerahkan copy kuitansi setoran kepada nasabah dan menahan kuitansi setoran asli untuk arsip

Jika alur proses setoran dana seperti tersebut diatas, maka risiko, kontrol, dan prosedur audit aktifitas setoran dana melalui teller adalah sbb :
 
Risiko
Nilai  nominal pada kuitansi setoran berbeda dengan diskripsi
Kontrol
Teller memeriksa kesamaan antara nilai nominal pada kuitansi setoran dengan diskripsi 
Tujuan Kontrol
Mencegah perselisihan dengan nasabah di belakang hari
Prosedur Audit
Dapatkan secara sampling lembar kuitansi asli setoran dana tabungan, periksa apakah teller telah melakukan verifikasi ?
Tujuan Audit
Memastikan teller memroses kuitansi setoran dana tabungan sesuai prosedur dan menerapkan prinsip kehati-hatian dengan konsisten


Risiko
Penyetor dana  bukan pemilik rekening yang syah
Kontrol
    Teller mencocokkan antara tanda tangan penyetor pada kuitansi setoran dengan sampel tandatangan di sistem
    Jika  penyetor bukan pemilik rekening, mintakan surat kuasanya
    Mengcopy kartu identitas penyetor
    Membebankan biaya penyetoran jika penyetor bukan pemilik rekening tanpa surat kuasa (tergantung kebijakan yang berlaku)
Tujuan Kontrol
Mencegah transaski illegal/ gratifikasi
Prosedur Audit
Dapatkan secara sampling setoran dana besar, periksa apakah penyetor dana pemilk rekening yang syah atau dielngkapi surat kuasa jika diwakilkan ?
Tujuan Audit
Memastikan tidak terjadi transaksi ilegal/ gratifikasi

Catatan :
Penyetoran dana tabungan melalui mekanisme transfer secara elektronik oleh bukan pemilik rekening yang syah sulit dicegah. Itu berarti peluang transaksi ilegal/ gratifikasi melalui transfer eletronik, terbuka lebar. Namun karena kedua rekening (penyetor dan penerima) tercatat oleh sistem, gratifikasi dalam jumlah besar melalui mekanisme transfer gampang dilacak oleh PPATK.
Salah satu korban penerima gratifikasi besar melalui mekanisme transfer adalah anggota anggaran DPR yang terkenal dengan sandi gratifikasi apel malang dan washington. Penyuap dan penerima gratifikasi, keduanya sama-sama dihukum penjara. Bahkan politikus wanita penerima gratifikasi telah dijatuhi hukuman 14 tahun penjara dan denda hampir 40 milyar rupiah.
Upaya menghindar dari endusan PPATK, gratifikasi dalam jumlah besar tidak dilakukan pelaku melalui mekanisme transfer, tetapi langsung diserahkan secara tunai. Gratifikasi dengan serah terima secara tunai sulit dibuktikan kecuali tertangkap basah ketika proses serah terima.
Kasus penerima gratifikasi tidak saja melibatkan petugas pemerintah, seperti ketua mahkamah konstitusi, dan ketua SKK Migas, dll. Kasus gratifikasi juga banyak melibatkan elit partai. Bahkan ketua suatu partai berbasis agama terseret gratifikasi dari kasus impor sapi.
Belakangan kasus gratifikasi banyak melibatkan elit partai politik. Partai berkuasa yang berkomitmen melawan korupsi, justru aktor-aktornya  penerima gratifikasi. Ironi !

Risiko
Tidak dibebankannya biaya setoran tabungan yang berasal dari non nasabah
Kontrol
Teller menuliskan biaya setoran pada kuitansi setoran dan membebankannya pada penyetor tabungan ketika diketahui penyetor adalah bukan nasabah
Tujuan Kontrol
Mencegah hilangnya potensi pendapatan jasa bank dari setoran dana non nasabah
Prosedur Audit
Dapatkan secara sampling setoran tabungan oleh non nasabah, periksa apakah pada kuitansi setoran tertulis biaya setoran ?
Tujuan Audit
Memastikan bank memperoleh pendapatan atas jasa setoran oleh non nasabah


Risiko
Teller menerima uang palsu atau cacat buntung yang tidak memiliki nilai
Kontrol-1
    Teller memeriksa setiap lembar uang yang mencurigakan dengan sinar ultraviolet
    Teller menyisihkan fisik uang yang tak layak untuk dimintakan penggantinya kepada nasabah.
Tujuan Kontrol
Mencegah kerugian bank dan mencegah perselisihan dengan nasabah
Kontrol-2
Head teller dan atau CS pada akhir hari memeriksa keseragaman fisik uang dalam setiap bundle
Tujuan Kontrol
Memastikan fisik uang yang diterima adalah yang masih berlaku
Prosedur Audit
Lakukan observasi on site, perhatikan habit/ kebiasaan teller dalam memperlakukan uang setoran dana yang diterima dari nasabah
Tujuan Audit
Memastikan teller melaksanakan tugas sesuai prosedur dan dual control operasional teller berfungsi efektif


Risiko
Nominal uang yang diterima kurang  dari nominal yang tertera pada kuitansi
Kontrol-1
Teller menghitung dengan cermat fisik uang secara manual, jika menggunakan mesin terjadi selisih.
Tujuan Kontrol
Mencegah perselisihan dengan nasabah.
Kontrol-2
Head teller dan CS pada akhir hari menyaksikan penghitungan uang hasil operasional teller, dan mencocokkan dengan laporan saldo transaksi teller. 
Tujuan Kontrol
Memastikan tidak ada kecurangan yang dilakukan oleh teller
Prosedur Audit
Lakukan observasi on site pada sore hari, perhatikan kebiasaan dalam melaksanakan penghitungan uang hasil operasional teller, dan periksa dokumen kesaksian, apakah proses penghitungan uang hasil operasional teller selalu disaksikan oleh head teller dan non teller (CS/ CSO/ atau petugas lainnya) ?
Tujuan Audit
Memastikan teller melaksanakan tugas sesuai prosedur dan dual control operasional teller berfungsi efektif


Risiko
Teller menginput nilai nominal ke sistem lebih besar dari yang diterima.
Kontrol-1
Teller memeriksa kembali data nominal yang diinput dan memberikan verifikasi atas kecocokan data yang diinputnya.
Tujuan Kontrol
Mencegah kerugian bank
Kontrol-2
Verifikator pada akhir hari  memeriksa laporan ‘transaksi sukses hari ini’, dan mencocokkan antara nominal yang tertera pada kuitansi setoran dengan validasinya.
Tujuan Kontrol
Memastikan tidak ada kesalahan atau kecurangan yang dilakukan teller
Prosedur Audit
Dapatkan secara sampling kuitansi setoran dana tabungan, periksa dan cocokkan nominal dana yang disetor, print out validasi, dengan laporan ‘transaksi sukses hari ini’
Tujuan Audit
Memastikan tidak ada kecurangan kolutif  yang berpotensi merugikan bank.


Risiko
Teller memosting setoran berupa cheque/ bilyet giro bank lain efektif hari ini
Kontrol-1
Setoran dana berupa cheque/ bilyet giro bank lain dilakukan melalui mekanisme kliring.
Tujuan Kontrol
Mencegah kerugian bank atas beban bunga tabungan yang dananya belum efektif
Kontrol-2
Head teller dan atau CS menyaksikan penghitungan uang hasil operasional teller dan mencocokkan dengan laporan saldo transaksi teller
Tujuan Kontrol
Memastikan cheque/ bilyet giro kliring tidak efektif pada hari yang sama sebelum lolos kliring.
Prosedur Audit
Dapatkan secara sampling kuitansi setoran dana tabungan dalam bentuk cheque/ bilyet giro bank lain, periksa pada laporan ‘transaksi sukses hari ini’ seharusnya nominalnya belum efektif pada hari yang sama.
Tujuan Audit
Memastikan dual control antara teller dan head teller atau CS berfungsi efektif.


Risiko
Teller keliru menyerahkan copy lembar kuitansi setoran
Kontrol-1
Teller memeriksa dengan seksama peruntukan setiap lembar copy kuitansi 
Tujuan Kontrol
Mencegah manipulasi nominal setoran jika lembar asli dipegang  nasabah
Kontrol-2
Verifikator pada akhir hari memeriksa dengan seksama kuitansi setoran, dan memeberikan catatan jika terjadi kekeliruan dokumentasi
Tujuan Kontrol
Memastikan dokumentasi transaksi sesuai prosedur
Prosedur Audit
Periksa dokumentasi kuitansi setoran dana tabungan, apakah ada terselip kuitansi copy ? jika ada, berarti asli kuitansi setoran dana dipegang nasabah.
Tujuan Audit
Memastikan dual control antara teller dan verifikator berfungsi efektif.


C.       Penarikan Dana Tabungan
Sebelum diterapkannya mesin ATM sebagai mesin pelayanan tarik dana secara otomatis, risiko penarikan dana secara konvensional menempati posisi teratas. Ini  karena aktifitas penarikan dana, yang terjadi berulang-ulang, berpotensi memicu risiko menjadi insiden. Kelelahan fisik dan mental teller berpotensi memicu kesalahan pembayaran/ penyerahan uang ke nasabah.
Dengan telah digantikannya peran penarikan dana melalui ATM, menurunkan frekuensi penarikan dana melalui teller. Bahkan kini penarikan dana vi teller dikenakan biaya dengan tujuan agar nasabah beralih ke ATM. Pengalihan ke ATM ini tidak lain bertujuan untuk mengurangi risiko operasional di bagian teller.
Namun demikian tidak semua nasabah menyukai layanan penarikan dana via ATM. Masih ada nasabah, terutama lansia, lebih menyukai penarikan dana melalui teller. Selain alasan ‘gaptek’, mereka perlu berkomunikasi baik dengan sesama pengantri maupun dengan karyawan bank (teller). Ada kepuasan bagi lansia setelah mendapatkan kesempatan berkomunikasi yang mungkin tidak ia dapatkan di rumahnya.
Alur proses aktifitas penarikan dana tabungan melalui teller secara umum sbb :
1.      Nasabah mengisi dan menyerahkan kuitansi penarikan tabungan/ pemindahbukuan ke teller
2.      Teller menerima kuitansi penarikan tabungan/ pemindahbukuan
Kriteria :
-    Penarik dana tabungan adalah pemilik rekening yang syah
-    Tandatangan pada kuitansi penarikan sama dengan tandatangan sampel/ arsip
-    Angka nominal yang tertulis pada kuitansi penarikan sama dengan diskripsi
3.      Teller memosting dana yang ditarik/ dipindahbukukan ke dalam sistem, memalidasi kuitansi, dan mencetak saldo pada buku tabungan (jika ada)
Kriteria :
-    Penarikan nominal secara konvensional melalui teller dikenakan biaya (tergantung kebijakan)
-    Angka nominal yang diinput ke dalam sistem sama dengan yang tertera pada kuitansi
4.      Teller meminta nasabah menandatangani bagian belakang kuitansi penarikan/ pemindahbukuan
5.      Teller menahan kuitansi penarikan asli untuk arsip dan menyerahkan copy kuitansi penarikan dan uang tunai kepada nasabah atau hanya copy kuitansi pemindahbukuan.
Kriteria :
-    Nominal uang yang diserahkan kepada nasabah sama dengan yang tertera pada kuitansi penarikan.

Jika alur proses penarikan dana secara konvensional seperti diatas, maka risiko, kontrol, dan prosedur audit aktifitas penarikan dana tabungan adalah sbb :

Risiko
Penarik dana tabungan bukan pemilik rekening yang syah
Kontrol-1
Teller meminta kartu identitas penarik dana, periksa kecocokannya dengan data yang ada di system
Tujuan Kontrol
Mencegah komplain dari pemilik rekening yang syah
Kontrol-2
Verifikator pada akhir hari memeriksa laporan ‘transaksi sukses hari ini’, dan memeriksa kecocokan antara nama yang tertera pada laporan dengan copy identitas penarik dana.
Tujuan Kontrol
Memastikan tidak ada kesalahan atau kolusi teller dengan penarik tabungan.
Prosedur Audit
Dapatkan secara sampling kuitansi penarikan dana tabungan, periksa  kecocokan tanda tangan penarik dengan sample tandatangan
Tujuan Audit
Memastikan dual control antara teller dan verifikator berfungsi efektif


Risiko
Tandatangan pada kuitansi penarikan tidak sama dengan tandatangan pada buku tabungan dan pada sampel tanda tangan di arsip
Kontrol
Teller meminta  nasabah mengulang tandatangannya
Tujuan Kontrol
Mencegah komplain dibelakang hari
Prosedur Audit
Lakukan interview dengan teller dan observasi on site kebiasaan teller di dalam menangani nasabah
Tujuan Audit
Memastikan teller melaksanakan tugas sesuai prosedur


Risiko
Teller tidak menyertakan biaya penarikan dana kepada nasabah
Kontrol
Teller mengisi biaya penarikan tabungan pada kuitansi penarikan pada kesempatan pertama
Tujuan Kontrol
Mencegah hilangnya pendapatan jasa bank
Prosedur Audit
Dapatkan secara sampling kuitansi penarikan dana tabungan, periksa apakah teller membebankan biaya penarikan dana tabungan ?
Tujuan Audit
Memastikan bank tidak kehilangan kesempatan memperoleh pendapatan atas jasa.

Catatan :
Ada kalanya bank yang menerapkan peraturan khusus, dimana penarikan tunai melalui teller dikenakan biaya. Tujuannya untuk mengurangi antrian penarikan tunai melalui teller,  selain memenuhi ruang operasional, teller yang melayani banyak nasabah berisiko mengalami kesalahan akibat kelelahan. Oleh karenanya bagi bank yang telah mengoperasikan ATM, penarikan tunai diarahkan melalui mesin ATM karena lebih efisien dan memperkecil risiko kesalahan transaksi.

Risiko
Kekeliruan menginput angka nominal ke sistem
Kontrol-1
Teller memeriksa kembali kecocokan antara data nominal penarikan dengan data di sistem serta cetakan validasi pada kuitansi dan memberikan verifikasi atas kecocokan data tersebut.
Tujuan Kontrol
Mencegah hilangnya pendapatan jasa bank
Kontrol-2
Head teller dan atau CS pada sore hari menyaksikan penghitungan uang hasil operasional teller dan mencocokkannya dengan laporan transaksi teller hari ini.
Tujuan Kontrol
Memastikan tidak ada kekeliruan transaksi pada teller
Kontrol-3
Verifikator pada akhir hari memeriksa laporan ‘transaksi sukses hari ini’, mencocokkan antara nominal yang tertera laporan, pada kuitansi, dan pada cetakan validasi,
Tujuan Kontrol
Memastikan tidak ada kekeliruan atau kecurangan kolektif pada bagian front office.
Prosedur Audit
Dapatkan secara sampling kuitansi penarikan, periksa kecocokan antara nilai nominal yang tertulis dengan cetakan validasinya.
Tujuan Audit
Memastikan dual control operasional teller berfungsi efektif.


Risiko
Nominal uang yang diserahkan ke nasabah lebih dari nominal yang tertera pada kuitansi penarikan.
Kontrol-1
Teller menghitung dengan cermat fisik uang secara manual, jika menggunakan mesin terjadi selisih.
Tujuan Kontrol
Mencegah kerugian bank
Kontrol-2
Head teller dan atau CS pada sore hari menyaksikan penghitungan uang hasil operasional teller dan mencocokkannya dengan laporan transaksi teller hari ini.
Tujuan Kontrol
Memastikan tidak ada kekeliruan transaksi pada teller
Prosedur Audit
Dapatkan secara sampaling laporan ‘transaksi harian teller’, periksa apakah pernah terjadi selisih kurang ?
Tujuan Audit
Memastikan dual control operasional teller berfungsi efektif.


D.      Pemeliharaan Rekening Tabungan
Risiko pada aktifitas ini relatif kecil, namun demikian perlu diketahui. Aktifitas pada pemeliharaan rekening ini bersifat insidentil, dilakukan jika dibutuhkan.
1.       CSO secara berkala memeriksa status dan mencetak rekening tabungan yang berstatus ‘dorman’ atau ‘inactive’
2.       CSO menyerahkan hasil printout kepada kepala cabang 
3.       CSO secara aktif menghubungi nasabah yang namanya tertera di dalam printout.
4.       CS melayani pencetakan mutasi transaksi
Kriteria :
-    Pemohon pencetakan mutasi transaksi adalah pemlilik rekening yang syah
-    Pencetakan mutasi dikenakan biaya per lembar kertas yang digunakan

Terhadap aktifitas pemeliharaan rekening tabungan di atas, risiko, control, dan perosedur audit aktifitas tersebut adalah sbb :

Risiko
Permohonan cetakan mutasi transaksi diajukan bukan oleh nasabah yang berhak
Kontrol
CS meminta kartu identitas yang berkepentingan dan mencocokkan datanya dengan data yang ada di sistem.
Tujuan Kontrol
Menjaga kerahasiaan data nasabah
Prosedur Audit
Lakukan interview dan observasi on site kebiasaan CS di dalam menangani/ melayani nasabah.
Tujuan Audit
Memastikan CS telah melaksanakan tugas sesuai prosedur.


Risiko
Biaya pencetakan mutasi transaksi per setiap lembar kertas tidak dibebankan kepada nasabah
Kontrol
CS menginformasikan terlebih dahulu kepada nasabah yang berkepentingan sebelum memroses pencetakan mutasi transaksi lebih lanjut.
Tujuan Kontrol
Mencegah potensi hilangnya pendapatan jasa bank
Prosedur Audit
Dapatkan catatan pendapatan dari pencetakan mutasi transaksi pada buku log, periksa apakah pendapatan tersebut disetorkan sebagai pendapatan operasional lainnya (POL) ?
Tujuan Audit
Memastikan bank memperoleh pendapatan dari jasa pencetakan mutasi transaksi.


E.       Penutupan Rekening Tabungan
Sejatinya proses pentupan rekening terbilang langka karena nasabah pada umumnya tidak peduli dengan nasib rekening tabungannya manakala saldo tabungannya nihil. Rekening tabungan yang nihil dan tidak ada transaksi dalam suatu tempo yang ditetapkan, sistem komputer secara otomatis akan mengubah statusnya dari semula ‘active’ berangsur-angsur berubah seiring dengan rentang waktu menjadi status ‘dorman’, lalu ‘inactive’.
Syarat penutupan rekening tabungan (jika dilakukan) oleh nasabah, secara umum adalah sbb :
-    Dilakukan sendiri oleh pemilik rekening yang syah, atau disertai surat kuasa jika diwakilkan
-    Dikenakan biaya administrasi penutupan rekening

Alur proses penutupan rekening tabungan secara umum adalah sebagai berikut :
1.       Nasabah menghadap ke CS dan mengisi formulir penutupan tabungan
2.       CS menerima berkas penutupan tabungan dari nasabah berikut buku tabungan (jika ada)
Kriteria :
-    Berkas penutupan rekening dan data identitas pemilik rekening ditulis lengkap pada formulir penutupan rekening tabungan
-    Penutupan rekening diajukan oleh pemilik rekening yang syah.

3.       CS memproses penutupan rekening tabungan, menuliskan biaya administrasi pada formulir penutupann rekening tabungan
Kriteria :
-    Nasabah dikenakan biaya penutupan rekening
4.       CS menyerahkan berkas dokumen penutupan tabungan ke CSO untuk mendapat approval
5.       CSO menandatangani formulir penutupan rekening tabungan sebagai bukti persetujuan
Kriteria :
-    Berkas permohonan penutupan rekening tabungan diterima lengkap
6.       CSO mengembalikan berkas penutupan rekening kepada CS untuk diproses lebih lanjut
7.       CS mengembalikan berkas formulir penutupan tabungan ke nasabah untuk diajukan ke teller dan  menahan copy formulir penutupan rekening tabungan untuk arsip
ð  Selanjutnya nasabah menarik sisa dananya melalui teller
ð  Status rekening tabungan secara otomatis akan berubah menjadi ‘inactive’ setelah kuitansi penarikan dana divalidasi teller.

Jika alur proses penutupan rekening tabungan seperti diatas, maka risiko, kontrol, dan prosedur auditnya adalah sebagai berikut :

Risiko
Berkas dan data pentupan rekening tabungan tidak lengkap
Kontrol
CS memeriksa kelengkapan berkas penutupan rekening dan kelengkapan data nasabah termasuk buku tabungan (jika masih ada)
Tujuan Kontrol
Mencegah komplain dari nasabah yang syah.
Prosedur Audit
Lakukan interview dan observasi on site habit/ kebiasaan CS di dalam menangani/ melayani nasabah 
Tujuan Audit
Memastikan CS melaksanakan tugas sesuai prosedur


Risiko
Penutupan rekening tabungan diajukan oleh yang tidak berhak
Kontrol-1
CS meminta identitas diri nasabah dan mencocokkan kemiripan wajah dengan foto pada kartu identitas dan membandingkan tandatangan antara yang tertera pada  kartu identitas, formulir penutupan rekening tabungan, pada buku tabungan dan sampel tandatangan pada arsip kemudian memberikan verifikasi pada formulir penutupan rekening tabungan.
Tujuan Kontrol
Mencegah komplain dari pemilik rekening tabungan yang syah.
Kontrol-2
CSO memeriksa kembali kecocokan data dan kelengkapan berkas penutupan rekening tabungan dan memberikan verifkasi dan tandatangan pada formulir penutupan tabungan
Tujuan Kontrol
Mencegah komplain dari pemilik rekening yang syah
Kontrol-3
Verifikator memeriksa laporan ‘penutupan rekening hari ini’, dan memeriksa kelengkapan berkas persyaratan penutupan rekening.
Tujuan Kontrol
Memastikan proses penutupan rekening tabungan memenuhi persyaratan dan sesuai prosedur
Prosedur Audit
Dapatkan secara sampling dokumentasi penutupan rekening tabungan, periksa apakah pada berkas penutupan rekening tabungan terdapat paraf atau verifikasi dari CS dan CSO ?
Tujuan Audit
Memastikan dual control antara CS, CSO dan verifikator berfungsi efektif.


Risiko
Biaya penutupan tabungan tidak dibebankan kepada nasabah
Kontrol
CS segera mengisi biaya penutupan rekening tabungan pada formulir penutupan tabungan pada kesempatan pertama.
Tujuan Kontrol
Mencegah potensi hilangnya pendapatan jasa bank
Prosedur Audit
Dapatkan secara sampling dokumentasi penutupan rekening tabungan, periksa apakah biaya penutupan rekening tabungan telah memperhitungkan biaya administrasi ?
Tujuan Audit
Memastikan bank memperoleh pendapatan jasa atas penutupan rekening tabungan


No comments: